Kepala Staf Gabungan Militer AS Laksamana Mike Mullen mengatakan, perang Irak dan Afghanistan akan berdampak jangka panjang bagi tentara AS. Ditambahkannya, AS akan menderita berkepanjangan akibat dampak perang itu.
Mullen, Rabu (27/10) memperingatkan biaya fantastis hampir satu dekade perang di Irak dan Afghanistan.
"Saya percaya apa yang bisa kita saksikan sekarang ini benar-benar hanyalah puncak gunung es dengan konsekuensi untuk militer, sistem perawatan kesehatan veteran, tingkat pengangguran nasional, dan bahkan tunawisma," kata Mullen.
Mullen juga menambahkan bahwa pasukan yang kembali dari medan perang akan mengalami tekanan mental termasuk depresi, kecemasan dan trauma.
Mullen juga menambahkan bahwa pasukan yang kembali dari medan perang akan mengalami tekanan mental termasuk depresi, kecemasan dan trauma.
"Bagi banyak orang, itu hanya permulaan. Mereka menghadapi luka fisik dan mental, kecemasan dan depresi, dinamika keluarga yang berubah serta tantangan yang luar biasa akibat rasa trauma," tegasnya.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan peningkatan angka bunuh diri dan masalah kesehatan mental di kalangan tentara. Ditambahkannya, tentara harus siap secara psikologis untuk menghadapi trauma tempur dan meminta bantuan dalam menghadapi masalah ini.
"Kita perlu mengajarkan keterampilan kebugaran psikologis kepada prajurit sebagaimana kita mengajarkan mereka untuk berbaris, memakai seragam, atau senjata api," ujar Mullen.
Sebuah laporan yang dirilis pada Agustus lalu menyatakan bahwa lebih dari 1.100 anggota angkatan bersenjata AS bunuh diri mulain tahun 2005 hingga 2009. (mediaumat.com, 28/10/2010)
0 komentar:
Posting Komentar