Kurang dari sebulan, sepuluh keluarga yang melepas anak-anak dan suami mereka dari Camp Pendleton sudah harus mendapat kabar bahwa mereka tidak akan pernah lagi bertemu dengan orang-orang terkasihnya itu. Itu karena anak-anak dan suami mereka tidak akan pernah kembali alias tewas di medan perang Afghanistan.
Pekan lalu, Batalyon ke-3 kehilangan 10 orang marinir mereka di kabupaten Sangin, provinsi Helmand.
Yang tertua berusia 26 tahun, dan yang termuda 19 tahun. Semuanya dalam penugasan pertama mereka ke Afghanistan. Salah satu dari mereka pernah bertugas di Irak.
Sangin di provinsi Helmand memang terkenal sebagai salah satu tempat paling berbahaya di Afghanistan.
Di tempat ini terjadi sepertiga dari seluruh kematian militer Inggris. Inggris pun menarik keluar semua pasukannya dari kawasan itu beberapa minggu yang lalu.
Lance Kopral Alec Catherwood, 19 tahun, ditembak mati ketika ia berpatroli berjalan kaki. Lance Kopral Phillipe Vinnedge, juga berusia 19, tewas dalam ledakan bom pinggir jalan dalam kendaraan yang sama dengan Victor Dew, 20, Joseph Rodewald, 21, dan Justin Kain, 22.
Lance Kopral. Irvin M. Ceniceros, 21, tewas ketika berpatroli, juga John Sparks, 23, James Boelk, 24, pemimpin pasukan Ian Tawney, 25, dan tertua di kelompok, Joseph Lopez, 26.(eramuslim.com,22/10/2010)
0 komentar:
Posting Komentar