Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan tentang segala sesuatu dengan Kehalusan Kuasa-Nya dan Keindahan Kreasi-Nya. Dia memperindah ciptaan-Nya dan menghadirkan seluruh entitas dalam bentuk yang tidak pernah ada sebelumnya. Tidak ada sekutu bagi-nya dalam penciptaan. Dia menyusun dan menggabungkan subtansi 'halus' dan subtansi 'kasar' agar menjadi bukti keberadaan dan keesaan sang pencipta. Kaum arif berdiri dengan busana kelembutan dibawah kubah tobat dan wara. Hati mereka tidak memiliki tempat di lapangan kesombongan meskipun perlindungan-Nya bagai tanah lapang luas. Bila ingin meraih keinginan sendiri, keagungan-Nya memaksa mereka kembali ke padang takut dan cemas. Kala hendak pergi meninggalkan pintu-Nya, rantai-rantai gaib menghalangi mereka sehingga tidak bisa kemana-mana.
Diantara mereka ada yang menyembunyikan rasa cinta
Ia menjaga keluhan lisan dan memutusnya
Diantara mereka ada yang berterus terang
Bila dicela ''tak usahlah mencelanya"' ia bilang
Bukankah hatiku memang tempat ujian-Nya
Bagaimanakah mungkin ia tersembunyi padahal sudah nyata?
Dimanakah para pencinta dan yang mencitai mereka
Dimanakah yang mencerai dan menyatukan tangisan menghiasi mata mereka
Sungguh indah mata cinta saat menitikan air mata
Mereka selalu terjaga, dan itulah keinginan hamba, kala yang lain tertidur lelap menutup mata
Di pintu itu mereka tumpahkan ratapan
Sebuah tangisan yang berguna jika tanpa kemunafikan
Air mata itu melindungi mereka"Tuk memberi syafaat"
Tatkala mereka terombang-ambing diantara rasa takut dan cemas serta mabuk akibat minumanan keputusasaan dan harapan, muncul dan bersinarlah bulan kebahagiaan dari cakrawala Iradah direlung-relung hati mereka Busana sutra kedamaian dan kegembiraan dikenakan dan dilekatkan kepada mereka. Pada setiap busana terpampang dua panji iman. Tidak ada manusia yang berhiaskan panji itu selain insan mulia.
Sinar terang membawa sebuah cerita dalam kehidupan, menghamparkan gunung-gunung yang tak tertancapkan, tirai-tirai dibalik pesona yang tinggi yang tak tergantikan, yang tak pernah luput dari Penglihatan,'
C.Supriadi Ats Tsauriy
0 komentar:
Posting Komentar