Julian Assange pendiri situs Wikileaks mendesak AS untuk menyelidiki kejahatan yang dilakukan pasukan militernya dan bertanggungjawab atas semua kejahatan yang telah dilakukan.
"Ini adalah waktu bagi Amerika Serikat membuka, bukannya menutupi," kata Julian Assange, pendiri dari situs Wikileaks, yang telah merilis dokumen rahasia yang menunjuk banyaknya pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer AS.
Wikileaks telah membongkar sekitar 500.000 dokumen rahasia, termasuk detail perang yang dipimpin AS di Irak dan Afghanistan. Ia mengatakan jumlah kematian warga sipil Irak melebihi dari apa yang dikatakan oleh AS.
Wikileaks telah merilis sekitar 400.000 dokumen-dokumen rahasia tentang kehadiran militer AS di Irak setelah invasi AS ke negara itu di tahun 2003 termasuk banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan militer AS di sana.
Salah satu dokumen menunjukkan bahwa pasukan Amerika telah melakukan pemenggalan terhadap seorang warga Irak.
Washington telah meluncurkan, apa yang Assange sebut sebagai, sebuah "penyelidikan agresif" ke aparatur militer mereka.
Wikileaks mengatakan mereka bisa merilis sekitar 15.000 dokumen lanjutan mengenai perang di Afghanistan serta file video Afghanistan.(eramuslim.com/05/11/10)
0 komentar:
Posting Komentar