26 November 2010

Yahudi Berencana Hancurkan Ratusan Rumah Warga Palestina di Yerusalem dan Perketat Blokade Wilayah Sekitarnya

Penasihat hukum pemerintah “Israel” pada hari Kamis (18/11) menginstruksikan kepada walikota pendudukan di Al-Quds yang diduduki untuk menghancurkan ratusan rumah warga Palestina di kota itu dalam rangka rencana komprehensif Yahudisasi seluruh kota.
Surat kabar “Israel” Ha’aretz mengatakan bahwa rencana itu bertujuan menghancurkan ratusan rumah warga Al-Quds, yang telah dibahas oleh penasihat hukum pemerintah pendudukan, dan menyerukan walikota agar melaksanakan segera rencana penghancuran rumah-rumah warga Al-Quds yang terletak di komplek kota Silwan, termasuk Batnul Hawa, al-Bustan, dan lainnya. Di mana komplek itu berdekatan dengan Masjid Al-Aqsa.
Surat kabar itu menambahkan bahwa penasehat hukum pemerintah Netanyahu juga memutuskan untuk menutup sebagian dari rumah yang diambil alih oleh warga pemukim di Silwan, yang dikenal sebagai “Beit Yonatan” di komplek Batnul Hawa kota Silwan Selatan Masjid Al-Aqsha. Keputusan penghancuran ini dibuat dalam rangka usaha entitas Yahudi yang terus menerus untuk mengosongkan Al-Quds dari warganya.
Dikatakan bahwa entitas Yahudi sang perampas memutuskan untuk membangun ribuan unit permukiman di Al-Quds yang diduduki dan di Tepi Barat, pada saat di mana pemerintah AS dan otoritas mengklaim bahwa mereka sedang berusaha menemukan formula yang cocok untuk mejalankan proses penyelesaian dan pembekuan pemukiman.
Begitu pula dengan warga yang tinggal di kota Issawiya yang berbatasan dengan Al-Quds. Mereka hidup diselimuti penderitaan, penyalahgunaan, pemaksaan dan berbagai kezaliman lainnya. Di mana semuanya bertujuan untuk mengusir warganya dan memisahkan wilayahnya secara geografis dari kota Al-Quds.
Dalam hal terkait, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada hari Jumat (19/11) bahwa AS siap memberikan jaminan keamanan secara tertulis kepada “Israel” jika hal itu akan membantu upaya melanjutkan perundingan damai yang macet di Timur Tengah.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Philip J. Crowley mengatakan  dalam pernyataan pers: “Kami terus berdiskusi dengan Israel. Jika ada kebutuhan untuk memberikan pemahaman tertentu secara tertulis, maka kami bersedia untuk melakukannya.” (kantor berita HT, 25/11/2010).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites