7 November 2010

Rakyat India Lakukan Protes Besar-besaran Menolak Kedatangan Barack Obama di India

Kunjungan Presiden Barack Obama ke India mendapat protes besar-besaran oleh para aktivis perdamaian di berbagai daerah di seluruh India. Aksi protes itu terjadi ketika presiden Amerika Serikat memulai kunjungan tiga hari untuk meningkatkan bisnis dengan India. Sebagai reaksi atas kunjungannya itu, para korban tragedi beracun di kota Bhopal duduk-duduk menuntut kompensasi terhadap insiden yang fatal tersebut.

Lebih dari 500.000 orang terkena gas beracun setelah 40 ton bahan kimia yang mematikan bocor dari US Corporation Union Carbide di India pada tanggal 3 Desember 1984. Sekitar 5.00 orang tewas segera setelah kejadian, dan sekitar 15.000 orang lainnya meninggal dalam minggu-minggu berikutnya.

Insiden tersebut menimbulkan malapetaka. Banyak warga yang menderita penyakit kronis seumur hidup dan bayi-bayi lahir dalam keadaan cacata lahir 25 setelah bencana industri terburuk di dunia itu.

Para pengunjuk rasa menuntut Presiden Obama mengambil tindakan terhadap Union Carbide dan Dow Chemical yang telah melakukan pelanggaran hukum selama bertahun-tahun.

Masyarakat juga berkumpul di daerah Orissa, memprotes kehadiran Presiden Obama di negara itu, dengan alasan bahwa ia telah merusak perdamaian di negara-negara berkembang.

Sementara itu, Komite Aksi Kashmir melakukan demonstrasi di Lahore Pakistan, meminta presiden AS mengambil sikap keras terhadap tindakan brutal pemerintah India di Kashmir. Lebih dari 100 orang tewas di Kashmir India sejak Juni, ketika warga mulai melakukan aksi anti India.

Demikianlah, Presiden Negara Penjajah tersebut memang tak diterima oleh rakyat di mana pun berada kecuali hanya diterima oleh para jongos Amerika. Menerima Obama sama artinya menerima penjajahan yang selama ini Amerika lakukan terhadap negeri-negeri Muslim. Sekitar 1 juta lebih tewas dalam penjajahan AS di Irak, Afghanistan dan Pakistan.

Usai dari India, menurut rencana Barack Obama akan berkunjung ke Indonesia dan ceramahi Indonesia pada 10 November 2010. Hal tersebut merupakan penodaan sekaligus pengkhianatan atas para pahlawan, di mana tanggal tersebut dikenal sebagai hari pahlawan. Jika Bung Tomo meneriakkan takbir untuk mengusir penjajah, bagaimana bisa di tanggal yang sama teriakkan takbir tersebut dikhianati dengan menerima Kepala Negara Sang Penjajah!?? [m/prstv/syabab.com]


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites