DEPOK--Sedikitnya empat unjuk rasa mewarnai kedatangan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, ke Universitas Indonesia (UI), Rabu (10/11). Obama ke UI untuk memberikan kuliah terbuka dengan tema ‘Demokrasi, Pembangunan, Pluralisme dan Toleransi Beragama’ di gedung Balairung UI.
Dari empat unjuk rasa tersebut, tiga di antaranya dilakukan elemen mahasiswa UI, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI, dan SALAM UI. Sedangkan satu unjuk rasa dilakukan Dewan Pimpunan Pusat (DPP) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menurunkan sebanyak 1.500 kadernya dan memadati Jalan Raya Lenteng Agung.
Aksi massa terbesar memang datang dari DPP HTI. Massa memblokade ruas jalan dengan membawa spanduk sepanjang 20 meter. Mereka berorasi di sepanjang jalan dengan meneriakkan yel-yel anti Amerika, seperti 'Usir Obama dari Indonesia'.
Unjuk rasa diawali oleh FAM UI yang diwarnai bentrokan dengan petugas keamanan di depan markas Menwa UI Depok. Pasalnya, selain menolak kedatangan Obama, mereka juga akan melakukan aksi pembakaran foto Obama dan bendera AS. Namun, hal itu tidak diperbolehkan oleh pihak keamanan, lalu terjadilah aksi dorong-dorongan antar kedua kubu tersebut.
Gagal melakukan aksi tersebut, para anggota FAM UI mencoret-coret jalanan di pintu utama UI di depan Stasiun UI Depok. “Barangkali akan dibaca Obama saat keluar dari Balairung UI,” ucap Andri, salah satu anggota FAM UI yang melakukan aksi vandalisme tersebut.
Aksi unjuk rasa dilanjutkan BEM UI yang menurunkan 500 mahasiswa untuk turun ke jalan dan menyatakan penolakannya atas kedatangan Obama ke Indonesia dan UI. Kepala Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM UI, Budhi Dharma menuding Obama datang hanya untuk mengeruk sumber daya alam Indonesia. Untuk itu perjanjian ekonomi antara Indonesia-Amerika harus ditinjau kembali.
Menurut dia, negara seharusnya mementingkan penanggulangan korban di daerah bencana. Penyambutan Obama dinilai sangat belebihan. Sosok Obama, tambahnya, dianggap mematikan penghasilan rakyat kecil. “Lihat saja Depok saat ini mati. Berapa banyak rakyat kecil yang terpaksa harus tutup usahanya hanya karena Obama datang,” kecamnya.
Kecaman terhadap Obama juga dilakukan Salam UI. Koordinator aksi Salam UI, Alvin Prasetya, menuntut Obama untuk menarik pasukan secara bertahap dari Afganistan dan Irak. Janji tersebut dilontarkan Obama saat pidato di Kairo, Mesir pada 2009. “Kenyataannya, sudah dua tahun tidak ada penurunan jumlah pasukan AS yang signifikan di Irak,” ujar mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI angkatan 2010 itu.(republika.co.id/10/11/10)
0 komentar:
Posting Komentar