Aktivis Muslim Inggris berencana untuk membakar bendera Amerika di luar kedutaan besar AS pada tanggal 11 September untuk menentang rencana pembakaran Al Qur’an oleh seorang pendeta Kristen AS pada hari yang sama.
Aksi ini diharapkan diikuti kelompok lain untuk melakukan pembakaran bendera AS di Amerika Serikat, Belgia, Irlandia, Libanon dan Indonesia.
Rencana pembakaran Qur’an pada ulang tahun kesembilan peringatan 11 September, menjadi perhatian di seluruh dunia dan sudah berlangsung protes di Afghanistan dan Indonesia, yang negeri muslim yang paling padat penduduknya di dunia.
Choudary, seorang aktivis Inggris keturunan Pakistan mengatakan: bahwa seorang Muslim tidak akan pernah membakar Alkitab atau kitab suci Yudaisme, Taurat, karena mereka percaya ini berisi firman Allah. Bendera, sebaliknya, merupakan sasaran yang tepat.
Choudary, seorang aktivis Inggris keturunan Pakistan mengatakan: bahwa seorang Muslim tidak akan pernah membakar Alkitab atau kitab suci Yudaisme, Taurat, karena mereka percaya ini berisi firman Allah. Bendera, sebaliknya, merupakan sasaran yang tepat.
Dia mengatakan: “Kami telah menyerukan masyarakat untuk membakar bendera Amerika sehingga bukannya dipermalukan atau menjadi diintimidasi mereka dapat membuat hari ini sebagai hari untuk mengingat kekejaman yang dilakukan di tanah-tanah Muslim dan untuk mengekspos agresor.”
Serangan 11 September terhadap kota-kota Amerika Serikat telah menjadi simbol dari “konflik antara Islam dan musuh umat Islam, saat ini diwakili oleh rezim Amerika, dan nyata terlihat penajajahan mereka terhadap tanah muslim,” kata Choudary.
Dia juga menyebutkan waktu untuk membakar bendera AS di London belum ditetapkan.
Sebuah website Islam, RevolutionMuslim.com, mengatakan peristiwa London akan berlangsung pada 13:00 waktu setempat. (mediaumat.com, 10/9/2010)
0 komentar:
Posting Komentar