19 November 2011

MASIH PANTASKAH KITA.?

Rasulullah Saw telah bersabda, "Allah telah mewahyukan kepadaku: "Wahai saudara para Rasul, wahai saudara para pemberi peringatan! Berilah berita peringatan kpda kaummu, agar mereka jgn memasuki satu rumahpun dari rumah2-Ku (masjid), kecuali dgn hati yg bersih, lidah yang benar, tangan yg suci, dan kemaluan yg bersih. Janganlah mereka memasuki salah satu rumah-Ku (masjid) padahal mereka masih tersangkut barang aniayaan hak orang lain. Sesungguhnya Aku tdk memberi rahmat, selama ia berdiri dihdpan-Ku melakukan shalat hingga ia mengembalikan barang aniayaan itu kpda pemiliknya. Apabila ia telah mengembalikannya, Aku akan jd alat pendengarannya yg dgn alat itu ia mendengar, dan Aku akan menjadi alat penglihatannya yang dgnnya ia akan melihat, dan ia akan menjadi salah seorang kekasih dan orang pilihan-Ku, dan akan menjadi tetanggaKu bersama para Nabi, para shiddiqin, dan para syuhada yang ditempatkan didlm surga."(Hadits Qudsiy riwayat Abu Na'im, Hakim, al-Dailami, dan Ibnu 'Asakir dari Hudzaifah ra.)


Khalifah Umar bim Abdul Aziz pernah memberikan pesan kpda kaum muslim: "Wahai sekalian manusia! jgnlah kalian menganggap kecil dosa2 itu. Selidiki dan usahakanlah untuk mengkikis habis dosa2 yg pernah dilakukan dgn jalan melakukan taubat....Telah sia2 dan merugi orang2 yg keluar dari rahmat Allah yg meliputi segala sesuatu. Mereka tlh diharamkan masuk ke suqga yg luasnya seluas langit dan bumi. Ketahuilah, perasaan aman pd hari kiamat hanya dimiliki oleh orang2 yg takut akan Rabbnya. yaitu orang yg suka menjual barangnya yg sedikit untuk ditukar dgn barang yg lebih banyak, orang yg suka menukar yg fana' (dunia) dgn yg kekal abadi (akhirat)."
 
Lalu, apakah kita masih pantas memasuki rumah Allah dan mendptkan rahmat di sisi Allah Swt. sementara itu, tangan dan hati kita masih berlumuran dosa dan kedzaliman.

Pantaskah kita duduk dihdpan-Nya, sedangkan farji dan pandangan kita tdk prnah di jaga. Masihkah kita berharap menjadi kekasih Allah. pdhal, kita masih suka menganiaya dan memusuhi kekasih-kekasih-Nya?

Pantaskah kita menjadi tamu Allah Swt. pdhak kita masih menanggung barang2 aniayaan milik orang lain, tdk prnah henti2nya membebani rakyat dgn beban2 berat, dan menguras harta dan peluh mereka?

Pantaskah kita bermunajat memohon ampunan Allah. sementara itu kita getol menyudutkan bhkan merencanakan makar untuk memenjarakan dan menyakiti pembela2 agama Allah yg selalu merindukan tertegaknya al-Quran dan as-Sunnah? 

Pantaskah kita berharap surganya Allah Swt. sementara itu kita gemar memburu dan memerangi kaum mukhlish yg selalu mendekatkan diri kpda Allah Swt. dgn alasan terorisme, makar dan seribu alasan lainnya?

Bukankah Allah Swt. telah menyatakan melalui lisan Nabi Muhammad Saw, "Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, Aku telah mendeklarasikan perang kpdanya..."(Hadits Qudsiy, HR.Bukhari)

Betapa angkuh dan sombongnya diri kita! Kita selalu membenci dan memusuhi orang yg dicintai Allah Swt. namun masih berharap mendapat kecintaan dan rahmat dari Allah Swt. Betapa banyak kekasih Allah Swt yg distigma dgn cap2 buruk, bhkan diperlakukan tdk manusiawi. Apakah kita tdk mengetahui atau pura2 tdk tahu, bahwa tdk ada perbuatan yg lebih hina dibandingkan memerangi dan memusuhi kekasih-kekasih Allah Swt. Lantas, masih pantaskah kita menyandang muslim dan mukmin, namun, kita enggan untuk tunduk dgn aturan Allah. bahkan memproduk aturan2 yg bertentangan dgn aturan Allah? Bila tdk pantas lalu gelar apa yg paling pantas bagi kita? Wallahua'lam.(www.taman-langit7.co.cc)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites